اعمل لدنيك كانك تعيش ابدا واعمل لاخرتك كانك تموت غدا
“I’mal lidunyaaka ka annaka ta’isyu abadan, wa’mal liaakhiratika ka annaka tamutu ghadan”
Artinya:
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya dan beramallah untuk (persediaan) akhiratmu seakan-akan engkau mati besok”
Dalam kalimat pertama menyatakan sebuah keharusan bagi kita untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan atau mengatasi segala persoalan di dunia ini. Dan itu tidaklah mudah jika kita tidak memiliki kemampuan-kemampuan yang sekiranya sangat dibutuhkan dalam menjalankan atau mengatasi persoalan tersebut.
Maka dari itu Perguruan Tinggi memiliki tujuan untuk menghasilkan sarjana-sarjana yang memiliki kemampuan untuk mengatasi segala persoalan dengan sebaik-baiknya. Kemampuan tersebut ialah:
1. Kemampuan Akademik
2. Kemampuan Profesi
3. Kemampuan Pribadi
Dengan kemampuan tersebut diharapkan para sarjana dapat mengatasi persoalan persoalan duniawi dan menjadi sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengembangkannya dan mengabdikan diri pada agama, bangsa, negara dan seluruh umat manusia.
Pencapaian pada kemampuan akademik dan kemampuan profesi, Perguruan Tinggi telah mengusahakannya melalui mata kuliah keahlian atau yang biasa kita sebut MKK, yaitu mata-mata kuliah yang menurut bidang ilmu pengetahuan masing-masing yang diberikan oleh perguruan tinggi. Kedua kemampuan tersebut bertujuan untuk memberikan keahlian dalam bidangnya dan kemampuan menerapkan bahkan mengembangkan keahlian tersebut dalam masyarakat.
Dan kemampuan yang terakhir yaitu kemampuan pribadi. Perguruan tinggi telah mengusahakannya dalam mata kuliah dasar umum atau yang biasa kita sebut MKDU. Mata-mata kuliah tersebut pun terdiri atas:
1. Agama
2. Pancasila
3. Kewiraan
4. Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
5. Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
6. Ilmu Sosial Dasar (ISD)
7. Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Ketujuh MKDU tersebut pada dasarnya dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Kelompok yang pertama yang terdiri dari empat MKDU pertama yaitu: Agama, Pancasila, Kewiraan dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Keempat mata kuliah inilah yang diharapkan menjadi dasar pedoman untuk bertindak sebagai warga negara Indonesia yang terpelajar. Oleh karena itu keempat mata kuliah tersebut wajib diikuti oleh semua mahasiswa di semua perguruan tinggi, yang tentunya menjadi salah satu mata kuliah yang menentukan kelulusan mahasiswa tersebut.
Dan tiga MKDU terakhir masuk dalam kelompok yang kedua, yaitu: Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD), dan Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kenapa bisa menjadi kelompok yang kedua? Karena ketiga mata kuliah tersebut bertujuan untuk membantu meningkatkan kepekaan mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya.
Secara lebih spesifik kemampuan pribadi yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa melalui MKDU bertujuan menghasilkan warga negara yang berkualitas. Berkualitas seperti apa?
a) Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan bersikap dan bertindak sesuai ajaran agamanya masing-masing, dan memiliki toleransi dan tenggang rasa terhadap pemelik agama lain.
b) Berjiwa Pancasila. Seperti apa jiwa Pancasila itu? Yaitu jiwa yang menjadi cerminan nilai-nilai Pancasila dan selalu mengambil keputusan dan tindakannya sesuai dengan Pancasila.
c) Memiliki wawasan sejarah perjuangan bangsa, sehingga dapat memperkuat semangat bangsa, dan dapat mengambil pelajaran dari sejarah sehingga tidak mengulangi kesalahan-kesalahan bangsa, dan membuat bangsa indonesia menjadi bangsa yang lebih baik.
d) Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menghadapi segala persoalan kehidupan.
e) Memiliki wawasan budaya yang luas dan mampu melestarikannya bahkan mampu berperan dalam meningkatkan kualitasnya.
Nah, dari ketujuh MKDU tersebut, kali ini kita hanya akan membahas tentang Ilmu Sosial Dasar atau yang biasa kita sebut ISD. Tema pokok perkuliahan ISD sebagai salah satu dari MKDU adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan tersebut dapat mewujudkan adanya fakta-fakta sosial dan masalah-masalah sosial dan inilah yang menjadi pusat perhatian kita di perkuliahan ISD. Penelaahannya pun mengunakan pendekatan berbagai disiplin (baik interdisiplin maupun multidisiplin) dengan memanfaatkan pengertian-pengertian (fakta, konsep,teori) yang berasal dari ladang ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, goegrafi sosial, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
Sebelum kita mengetahui lebih dalam mengenai ISD, kita harus tahu bahwa berdasarkan sumber filsafat, ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
a. Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah)
Contohnya: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi, dan lain-lain.
b. Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial)
Contohnya: Sosiologi, Ekoomi, Sejarah, Psikologi, dan lain-lain.
c. Humanities (Ilmu-ilmu Budaya)
Contohnya: Bahasa, Agama, Kesenian, dan lain-lain.
Apa itu Ilmu Sosial Dasar (ISD)?
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah pengetahuan yang menela’ah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat dengan mengunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.
Akan tetapi ISD bukanlah perpaduan dari ilmu ilmu sosial, karena masing-masing disiplin ilmu memiliki objek dan metode ilmiahnya masing-masing yang tidak dapat dipadukan. Namun ISD pun bukan disiplin ilmu tersendiri, karena ISD tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana disiplin ilmu lainnya.
Jadi ISD merupakan suatu bahan studi yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran karakter yang diberikan di Perguruan Tinggi. Oleh karena itu ISD menjelaskan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
Apa sih tujuannya?
Sebagai salah satu MKDU, tujuan ISD adalah agar mahasiswa:
a. Menyadari sekaligus memahami adanya kenyataan-kenyataan ataupun masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.
b. Peka terhadap masalah tersebut dan tanggap dalam menaggulanginya.
c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya/mempelajarinya secara kritis-interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Sesuai yang telah disebutkan diatas, bahwa masalah sosiallah yang menjadai pusat perhatian kita di mata kuliah ISD ini. Maka kita harus tahu apa sih masalah sosial itu? Apa kurang pergaulankah atau masalah jiwakah atau bahkan masalah cinta?(hehe..). Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalahsuatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang signifikan antara nilai-nilai sosial dalam masyarakat dengan realita atau fakta yang ada dikehidupan.
Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Maka dari itu untuk mengatasi/menangulangi masalah sosial tersebut dibuatlah lembaga-lembaga seperti: tokoh-tokoh masyarakat, pemerintah, orgaisasi sosial, dan lain lain. Masalah sosial dapat dikatagorikan menjadi 4 jenis faktor, yaitu:
1. Faktor Ekonomi: Kemiskinan, Pengangguran, dan lain-lain.
2. Faktor Budaya: Kenakalan remaja, Perceraian, dan lain-lain.
3. Faktor Biologis: Penyakit menular, dan lain-lain.
4. Faktor Psikologis: Aliran sesat, dan lain-lain.
Sumber: MKDUISD
(Harwantiyoko dan Neltje F. K)
Opiniku
Sesuai dengan Tri Darma Perguruan tinggi, yaitu: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Sudah seharusnya MKDU menjadi sebuah paket mata kuliah wajib. Kenapa? Karena dalam Tri Darma yang terakhir yaitu Pengabdian Masyarakat, tidak dapat diatasi dengan sebaik-baiknya jika mahasiswa tersebut hanya memiliki nilai akademik untuk dirinya sendiri. Maka dengan MKDU(khususnya ISD) mahasiswa dapat lebih peka dan tanggap mengatasi masalah-masalah sosial disekitarnya. Bahkan dapat menciptakan terobosan-terobosan atau gagasan-gagasan untuk menanggulangi masalah-masalah yang masih menumpuk di Indonesia ini. Dan sudah menjadi kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyalurkan gagasan tersebut. Jadi selamat berjuang bagi para mahasiswa, tidaklah mustahil jika gagasan tersebut mungkin dapat menjadi kunci dari kesejahteraan Indonesia.