Selasa, 11 Oktober 2011

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


Ketiga kata diatas adalah sebagian kata yang sangat lazim dan sering kita dengar. Namun apakah kita sudah tahu apa yang sebenarnya arti dari ketiga kata tersebut. Maka karena itu, disini kita akan mencari tahu apa maksud dari ketiga kata tersebut (walaupun karena tugas matkul ISD juga kita mencari arti tiga kata tersebut, hehe).

A.      Individu

a.       Pengertian dan Makna Individu

Menurut Dr.A.Lysen, Individu berasal dari bahasa latin “individuum” yang berarti tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.

Makna dari individu yang tidak dapat dibagi-bagi sendiri dapat diartikan sebagai kesatuan antara jiwa dan raga. Sebagi contoh jika seseorang yang sedang diselimuti dengan kegembiraan, kegembiraan tersebut akan terpaut dengan jiwa dan raga orang tersebut. Tidak hanya jiwanya yang gembira, raganya (sebagai contoh wajahnya) pun akan terlihat riang gembira.

Akan tetapi ada pendapat lain yang mengatakan yang dimaksud individu itu bukan hanya jiwa dan raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan serta kelemahannya. Sehubungan dengan itu, fallport merumuskan kepribadian adalah organisasi sinamis dari pada sistem-sistem psycho-physik dalam individu yan turut menentukan caranya yang unik dan khas dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan (W.A.Gerungan, 1980 : 28).   

b.      Pertumbuhan

Pengertian dari pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan dewasa. Hal tersebut disebut juga dengan istilah proses. Akan tetapi ada sebagian ahli yang berbeda pendapat, yaitu para ahli sosiologi mengatakan bahwa pertumbuhan adalah proses sosialiasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap diasosialisasikan. Faktor-faktor yang mempengaruh pertumbuhan ialah:

a.       Pendirian Nativistik

Adalah pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.

b.      Pendirian Empiristik dan Environmentalistik

Adalah pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali.

c.       Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme

Adalah interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

B.      Keluarga

a.       Pengertian dan Makna Keluarga

Banyak literatur yang menjelaskan pengertian keluarga dan banyak juga yang berbeda pendapat/pengertian tentang keluarga. Itu semua terjadi karena perbedaan paradigma (sudut pandang) di antara mereka. Akan tetapi pada dasarnya intinya sama, berikut beberapa pengertian keluarga:

a.       Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memulaikan masing-masing anggotanya.
b.      Sigmund Freud berpendapat keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu menurut beliau adalah berdasarkan pada libido seksualis. Dengan demikian keluarga merupakan manifestasi dari pada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami istri.
c.       Adler berpendapat bahwa keluarga itu dibangun berdasarkan pada hasrat atau nafsu berkuasa. Tetapi ini pun tidak realistik sebab menurut nalar keluarga yang dibangun di atas dasar nafsu menguasai itu tidak pernah sejahtera. Pedahal dicita-citakan adalah keluarga bahagia sejahtera.
d.      Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.

Makna dari keluarga sendiri adalah kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yangb terbentuk dari perhubungan laki-laki dan perempuan, perhubungan yang mana sedikit banyak berlangsung lama untuk melahirkan dan membesarkan anak.

Keluarga dalam bentuk murni memiliki beberapa sifat, akan tetapi dalam ilmu sosiologi ada 5 macam sifat terpenting dalam keluarga, yaitu:

a.    Hubungan suami-istri
b.    Bentuk pernikahan, dimana suami istri tersebut diadakan dan dipelihara.
Baik secara indogami (kawin dalam golongan sendiri) atau pun exogami (kawin diluar golongan sendiri).
c.     Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.
Seperti di batak yang dihitung melalui garis laki-laki (patrilineal) atau di minangkabau yang dihitung melalui garis perempuan (matrilineal). Sistem ini disebut juga dengan sebutan avonculat.
d.    Milik atau harta benda keluarga.
e.    Pada umumnya keluarga itu tempat bersama/rumah bersama.

b.      Fungsi keluarga

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa keluarga adalah unit masyarakat yang terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga biasanya terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung di masyarakat secara individual.

Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yag harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu. Fungsi keluarga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:

a.       Fungsi Keagamaan

Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam keluarganya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b.      Fungsi Biologis

Dengan fungsi ini dimaksudkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan pernikahan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.

c.       Fungsi Pemeliharaan

Keluarga bertanggungjawab untuk melindungi anggotanya dari gangguan-gangguan seperti gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah, gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan, gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok, dan lain-lain.

d.      Fungsi Ekonomi

Keluarga berusaha menyelenggara kebutuhan manusia yang pokok yaitu kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian, kebutuhan tempat tinggal.

e.      Fungsi Sosial

Keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai atau norma-norma yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalani kelak bila sudah dewasa.

C.      Masyarakat

1.       Pengertian dan Makna Masyarakat

Tidak hanya keluarga, pengertian masyarakat pun banyak yang berbeda pendapat, berikut pendapat beberapa pakar sosiologi dunia:
 
a.    Drs. JBAF Mayor Polak berpendapat masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub-kelompok.
b.    Prof. M.M Djojodiguno berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia.
c.     Hasan Shadily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan benda atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
d.    R. Linton seorang ahli antopologi berpendapat, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

Dengan demikian makna dari masyarakat adalah sebuah hasil atau akibat dari bentuk kerjasama yang terus menerus antara individu-individu atau antara keluarga-keluarga yang tentunya memiliki tujuan bersama yaitu hidup sejahtera. Akan tetapi sebuah bentuk kerjasama tersebut dapat menghasilkan masyarakat harus memenuhi syarat-syarat berikut, yaitu:

a.    Ada pengumpulan manusia dan harus banyak.
b.    Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c.     Adanya aturan-aturan atau batas-batas yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Menurut Ellwood, ada beberapa faktor yang mendorong manusia hidup bersama, yaitu:
a.    Dorongan untuk mencari makan.
b.    Dorongan untuk mempertahankan diri.
c.     Dorongan untuk melangsungkan jenis.

2.       Golongan masyarakat

Masyarakat dapat digolongkan menjadi 2 golongan (dalam pertumbuhan dan perkembangannya), yaitu:

a.       Masyarakat sederhana.
Dalam lingkungannya masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.

b.      Masyarakat maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat di kelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:

a)      Masyarakat non industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

·         Kelompok  Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok “face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat dan lebih akrab.

·         Kelompok Sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional.

b)      Masyarakat industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi ia lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua ekstrem tadi diabaikannya.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.

Dari semua penjelasan diatas bahwa individu, keluarga dan masyarakat sangatlah berhubungan erat dan saling bertautan. Karena sebuah masyarakat tidak akan terbentuk jika tidak ada banyak keluarga, dan sebuah keluarga tentu tidak akan terbentuk jika tidak adanya individu.

Sumber: MKDUISD
(Harwantiyoko dan Neltje F. K)

 
Opiniku :

Pada bab ini saya berpendapat, bahwa keluarga dan masyarakat adalah hal yang terbentuk secara tidak langsung dan tanpa sadar. Seorang individu ketika ia lahir pastilah memiliki keluarga. Dan ketika individu tersebut mulai dewasa, ia akan mulai mendapatkan keluarga yang lebih besar lagi(teman, kawan, guru, dan lain-lain). Dan ketika ia dewasa, individu tersebut akan mulai aktif didunia masyarakat. Tinggal bagaimana pendirian individu tersebut, apa ia akan menjadi inidividu yang berharga di masyarakat atau sebaliknya.    



0 komentar:

Posting Komentar